TOKYO - Perdana Menteri (PM) Jepang Yukio Hatoyama memutuskan untuk mundur dari jabatannya hari. Mundurnya Hatoyama diperkirakan akibat banyaknya tekanan terhadapnya, usai mengingkari janji untuk memindahkan pangkalan militer AS dari Okinawa.
PM Hatoyama mendapatkan tekanan besar dari partainya sendiri untuk tidak mengikuti pemilihan parlemen pada bulan Juli mendatang. Dukungan terhadapnya yang sebelumnya meningkat saat memasuki kantor PM Jepang, terus merosot saat Hatoyama membatalkan relokasi pangkalan udara AS Futenma.
Perubahan sikap Hatoyama ini atas pengkalan militer AS membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang tidak memiliki sikap, setidaknya hal tersebut ada dibenak rakyat Jepang.
PM Hatoyama merupakan Perdana Menteri Jepang keempat yang mengundurkan diri dalam waktu empat tahun. Hingga Selasa 1 Juni malam waktu setempat, Hatoyama bersikeras untuk tetap menjabat sebagai perdana menteri sekaligus melakukan pembicaraan dengan petinggi Partai Demokrat Jepang (DPJ)yang mendukungnya selama ini.
"Sejak pemilu tahun lalu, saya mencoba untuk merubah politik di mata rakyat Jepang. Namun semuanya gagal, kegagalan ini tidak lepas dari usaha saya," ungkap Hatoyama dalam pernyataannya yang disiarkan lewat televisi nasional, seperti dikutip Associated Press, Rabu (2/6/2010).
Hatoyama merupakan cucu dari mantan Perdana Menteri Jepang Ichiro Hatoyama yang memerintah Jepang pada tahun 1954-1956. Yukio Hatoyama sendiri memiliki gelar Ph.D dalam bidang teknik dari Standford University, Amerika Serikat. Perilakunya yang dikenal eksentrik seringkali dipandang oleh publik Jepang sebagai seorang "Alien".
janjinya yang diingkari kayak gt ya iyalah dy milih mundur..:)