Pemuda yang merupakan penduduk Tepi Barat tersebut diserahkan ke polisi rahasia Israel Shin Bet untuk di interogasi.
Pemuda Palestina ini tiba di kantor polisi sekitar pukul 2 pagi, dengan membawa pisau besar yang ia simpan dalam kantong plastik. Penjaga keamanan dan tentara yg sedang berjaga di pintu masuk stasiun bertanya apa yang sedang ia lakukan di sana.
"Pemuda Palestina itu tanpa ragu mengatakan kepada mereka bahwa ia dikirim untuk membunuh orang-orang Yahudi," kata Inspektur Aryeh Elkobi, yang memimpin interogasi di stasiun dan departemen intelijen, kepada Ynet.
Dengan cepat polisi menggeladah pemuda Palestina tersebut dan menemukan sebuah pisau, dan pemuda itupun ditangkap. Dia mengatakan kepada polisi, dia dikirim ke Afula malam itu oleh orang yang polisi sebut sebagai "orang yang penuh permusuhan". Dan ternyata pemuda Palestina itu pernah ditahan beberapa waktu yang lalu karena secara ilegal berada di wilayah Israel.
"Sebuah bencana dapat dicegah malam ini," kata Elkobi. "Mungkin jika anak itu tidak ditahan, ia akan berhasil dalam melaksanakan rencananya."