bee
Liputan6.com - Hasil pemeriksaan premium yang dilakukan operator taksi Gamya di laboratorium Thailand menunjukkan hasil mencengangkan. "Laboratorium di Indonesia mengatakan bahwa premiumnya normal, tapi di Thailand, laboratorium mereka menyatakan sulfurnya terlalu tinggi," kata Mintarsih Latif, Presiden Direktur Taksi Gamya, di Jakarta, Senin (26/7).

Sebelumnya, Sekretaris Korporat PT Pertamina, Toharso, menyatakan hasil pemeriksaan premium belum menunjukkan adanya cacat kualitas pada produk mereka. Pertamina menegaskan, premium telah memenuhi standar dan mutu bahan bakar minyak jenis bensin yang dipasarkan di dalam negeri. Pertamina telah memenuhi batas minimum ron atau angka oktana riset [baca: Giliran Armada Taksi Gamya Mogok].

Kerusakan di fuel pump alias pompa bahan bakar kini menjadi perbincangan. Pasalnya, lebih dari 1.000 unit taksi serta mobil pribadi di Ibu Kota tiba-tiba mengalami rusak fuel pump. Kualitas suku cadang dan bahan bakar dituding menjadi penyebabnya. Kejadian ini membuat sebagian konsumen beralih ke pertamax. Mereka khawatir mengalami kerusakan yang sama.
0 Responses