KOMPAS.com — Engkos (65), warga Kampung Bojong, Desa Gudang, Kecamatan Cikalongkulon, Cianjur, Jabar, Kamis (1/7/2010), tewas mengenaskan dengan kepala pecah setelah terseret kerbau peliharaannya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Engkos yang sehari-hari beternak kerbau pada pagi hari seperti biasanya bermaksud menggembala peliharaannya itu ke tanah lapang yang hanya berjarak beberapa ratus meter dari rumahnya.
Ketika keluar dari kandang, kerbau itu tidak menampakkan kejanggalan. Namun sampai di tanah lapang, ternak itu mulai liar dan menyeret Engkos hingga 30 meter.
Menurut penuturan Baban (40), keluarga korban, saat terseret kerbau peliharaannya itulah kepalanya terbentur batu koral yang terdapat di pinggir lapangan sehingga pecah.
"Tali kekang yang dipegang Engkos sempat membelit kakinya, sementara tenaga kerbau yang besar menyeretnya hingga ke pinggir tanah lapang," katanya.
Dalam kondisi tak berdaya, kerbau miliknya terus menyeret korban hingga akhirnya tali kekang terlepas dari kaki dan tangannya.
"Kami menemukan Engkos terkapar sudah tidak bernyawa di pinggir tanah lapang dengan tubuh berlumuran darah," tuturnya.
Engkos sempat dilarikan ke puskesmas terdekat. Namun, nyawanya sudah tidak bisa ditolong. Sementara itu, Nurdin Basri, Kepala Desa Gudang, ketika ditemui, membenarkan kejadian yang menimpa warganya itu.
"Kejadian itu murni kecelakaan yang disebabkan kerbau peliharaannya mengamuk dan sempat menyeret tubuh pemiliknya," kata Nurdin.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Engkos yang sehari-hari beternak kerbau pada pagi hari seperti biasanya bermaksud menggembala peliharaannya itu ke tanah lapang yang hanya berjarak beberapa ratus meter dari rumahnya.
Ketika keluar dari kandang, kerbau itu tidak menampakkan kejanggalan. Namun sampai di tanah lapang, ternak itu mulai liar dan menyeret Engkos hingga 30 meter.
Menurut penuturan Baban (40), keluarga korban, saat terseret kerbau peliharaannya itulah kepalanya terbentur batu koral yang terdapat di pinggir lapangan sehingga pecah.
"Tali kekang yang dipegang Engkos sempat membelit kakinya, sementara tenaga kerbau yang besar menyeretnya hingga ke pinggir tanah lapang," katanya.
Dalam kondisi tak berdaya, kerbau miliknya terus menyeret korban hingga akhirnya tali kekang terlepas dari kaki dan tangannya.
"Kami menemukan Engkos terkapar sudah tidak bernyawa di pinggir tanah lapang dengan tubuh berlumuran darah," tuturnya.
Engkos sempat dilarikan ke puskesmas terdekat. Namun, nyawanya sudah tidak bisa ditolong. Sementara itu, Nurdin Basri, Kepala Desa Gudang, ketika ditemui, membenarkan kejadian yang menimpa warganya itu.
"Kejadian itu murni kecelakaan yang disebabkan kerbau peliharaannya mengamuk dan sempat menyeret tubuh pemiliknya," kata Nurdin.